Martin Odegaard resmi begabung ke Real Madrid dengan upah sebesar 80. 000 Euro per minggu atau 1, 5 miliar rupiah per minggu. Odegaard yang wonderkid asal Norwegia ini berkeyakinan lebih punya potensi berkembang di Los Blancos. Tetapi mungkinkah karir pemain muda memiliki bakat ini selesai seperti yang sempat dihadapi Freddy Adu?
Dalam konferensi pers sesudah resmi dikenalkan jadi punggawa anyar kubu Santiago Bernabeu, Martin Odegaard menjelaskan, “Madrid yaitu pilihan paling baik untuk perubahan karir, baik dari bagian berolahraga ataupun pribadi. Club ini mempunyai peluang paling baik. Ini yaitu mimpi yang riil. Satu kebanggaan dapat ada di club paling besar dunia. ”
Sanjungan Martin Odegaard yang berumur 17 th. pada Real Madrid yaitu kenyataan. Los Blancos yaitu tim paling besar dalam histori sepakbola Eropa. Mereka telah mengoleksi 32 titel La Liga serta 10 Liga Champions, yang paling banyak yang mungkin saja ada. Masuk ke Madrid juga bermakna mengubahkan sedikit perhatian dunia pada sosok pemain muda istimewa itu.
Odegaard sendiri mengakui, “tidak perlu apakah saya bermain di tim paling utama atau ke-2 (Castilla). Tantangannya yaitu jadi pemain paling baik dengan kekuatan maksimum yang saya mempunyai. ” Ia siap berjuang di Castilla terlebih dulu sambil ‘merayu dengan tidak langsung’ untuk pelatih Carlo Ancelotti.
Tetapi masalah paling besar untuk Martin Odegaard yaitu kebijakan tim senior Real Madrid. Los Blancos masa Florentino Perez di kenal cukup ‘pelit’ berikan peluang pemain muda. Memanglah ada perkecualian pada Dani Carvajal —yang pernah dibeli Bayer Leverkusen– jadi pengganti Alvaro Arbeloa.
Tetapi bibit muda Castilla paling mungkin seperti Jese Rodriguez belum memperoleh starting XI atau pelapis teratur. Alvaro Morata jadi terpental ke Juventus. Jebolan Castilla beda seperti Juan Mata sampai Alvaro Negredo berkembang diluar club.
No comments:
Post a Comment