Monday, November 6, 2017

Barcelona Akui Real Madrid Selevel Di Atas Mereka Pasca Kalah di El Clasico


Barcelona mengaku Real Madrid selevel diatas mereka saat kekalahan di El Clasico Sabtu (25/10) kemarin. Paling tidak hal itu yang tergambar dari kiat serta hasil yang diperoleh club Catalan itu di Santiago Bernabeu. Luis Enrique untuk ke-2 kalinya tidak berhasil melakukan tes saat berjumpa tim besar.

Saat sang pelatih datang ke Barcelona, harapan terhadapnya demikian tinggi. Enrique dapat menyulap Celta Vigo jadi tim dengan semangat tempur tinggi musim kemarin. Demikian juga yang berlangsung sebelumnya El Clasico. Barca bermain intens, lebih memercayakan kemampuan fisik, serta tidak tergantung pada cuma satu pemain kunci semata.

Tetapi hal it tidak berlangsung di Santiago Bernabeu. Rekor tidak kebobolan Claudo Bravo pecah. Bukan sekedar terkoyak sekali. Bravo segera memungut bola dari gawangnya 3x. Demikian halnya tujuan Lionel Messi mendahului rekor Telmo Zarra. La Pulga yang bermain dengan keadaan tidak sempurna tampak anti klimaks. Serta karna Messi jadi instrumen paling perlu untuk Barca, seperti penyakit menyebar, kiat Luis Enrique berantakan.

Tiga gol Real Madrid berlangsung karna kekeliruan pemain Barca. Penalti berlangsung karna keteledoran Gerard Pique. Gol Pepe karna tak ada satu juga yang menjaganya. Serta gol paling akhir terwujud oleh kekeliruan elementer Rakitic, Mascherano, serta Iniesta.

Luis Enrique kembali pada taktik lama 4-3-3 dengan komposisi trio Iniesta-Xavi-Busquets di lini tengah. Ivan Rakitic yang diinginkan dapat merubah kondisi bermain lebih jelek dari pada yang dipikirkan. Tak ada aliran bola yang cepat serta dinamis. Di sesi ke-2, Barcelona yang mengurung Madrid selalu didikte oleh serangan balik kilat yang hingga saat ini belum juga didapati mencegahnya oleh Enrique.

Dani Alves, Pedro Rodriguez, Gerard Pique, sampai Andres Iniesta serta Lionel Messi kehilangan serasi. Barcelona, seperti yang dijelaskan Andoni Zubizarreta cuma bermain baik dalam 18 menit pertama. Demikian pertandingan bergerak makin jauh, seperti waktu melawan PSG, mereka beralih jadi tim semenjana yang menyerahkan diri untuk takluk dari sang lawan.

No comments:

Post a Comment